Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae.Buah
ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung.  Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan  resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta  mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya. Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.
Tanaman ini sudah dibudidayakan sejak 4000 SM di Timur Tengah. Akan tetapi, proses pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh bangsa Mesir.Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas ke berbagai penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut Hitam, Spanyol, Jerman, Perancis, dan Austria. Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan adanya perjalanan Colombus yang membawa buah ini mengitari dunia.
Karena lebih nyaman dikonsumsi, anggur tanpa biji lebih banyak  dicari. Namun, perlukah kita membatasi diri hanya mau mengkonsumsi buah  anggur tanpa biji, bila ternyata mengunyah serta biji-bijinya justru  memperkaya khasiatnya? 
Anggur diperkirakan merupakan tanaman tertua yang dibudidayakan  manusia. Buktinya, dalam mumi di Mesir yang telah berusia lebih dari  3.000 tahun ditemukan biji-biji anggur yang diduga merupakan bekal  kematian. 
Atasi Gangguan Pembuluh Darah & Kanker
Perjalanan anggur sebagai makanan obat ternyata telah berawal pada  zaman Mesir kuno. Selain disajikan sebagai buah meja di lingkungan  Kekaisaran Yunani dan Mesir Kuno, buah anggur telah dimanfaatkan sebagai  bagian dalam pengobatan alami gangguan pencernaan. Kini kita tahu  mengapa anggur memiliki khasiat tersebut, yaitu karena kandungan  magnesiumnya yang melimpah. Magnesium memang vital bagi tubuh kita  sebagai penggiat fungsi sistem pencernaan.
Selain karena magnesiumnya, manfaat anggur juga sebagai penggelontor  kotoran (buang air besar) lantaran kandungan serat kasarnya yang  malimpah dalam kulit buah. Kemampuan anggur sebagai pembersih usus makin  baik karena magnesium dan kandungan seratnya masih diperkaya dengan zat  pencahar ringan (laksatif) yang terdapat dalam buah anggur. Demikian  penegasan Dr Bernard Jensen, penulis buku laris Eating Right For Health,  Vitality, and Longevity dalam bukunya yang lain yakni Foods That Heal.
Walaupun bermanfaat, mengkonsumsi anggur bersama kulit buah dan  bijinya bisa membuat iritasi pada penderita gangguan lambung. Karena  itu, bila pencernaan Anda sensitif sebaiknya berhati-hati mengosumsi  biji-biji anggur. Latihlah pencernaan Anda dengan mengosumsinya dalam  jumlah terbatas dulu, sambil mengamati reaksinya. Jus buah anggur  berbiji yang diproses menggunakan juice extractor, sehingga minum serat  kasar tetapi kaya senyawa OPC, paling disarankan bagi Anda yang memiliki  sistem pencernaan sensitif.
Rajin mengosumsi anggur atau jus anggur bisa membangkitkan semangat,  menghilangkan rasa lelah, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Dikatakan Dr  Jensen hal ini sebagai dampak kemampuan jus anggur membersihkan  hati/liver dan menggiatkan fungsi ginjal. Secara alami, buah anggur  merupakan makanan pembentuk basa (alkaline forming). Sifat membentuk  basa dengan kandungan air berlimpah dalam anggur menjadikan pembuluh  darah memiliki kemampuan lebih besar dalam menggelontor timbunan toksin  dan lemak dalam pembuluh darah. Kondisi ini mencegah terjadinya  penyempitan/penyumbatan pembuluh darah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

















Posting Komentar